Halo Sobat Ebiz, apakah kalian tengah mempersiapkan persyaratan beasiswa? Banyak dari kalian pasti menemukan syarat untuk menuliskan motivation letter, terutama jika mendaftar beasiswa ke universitas di luar negeri. Kalau diartikan, sih, artinya tentu adalah surat motivasi, tapi apa sih maksudnya surat motivasi tersebut? Kira-kira apa maksud dari motivation letter itu sendiri? Nah, artikel ini akan membahas mengenai penjelasannya dan tips-tips untuk menulisnya. Yuk, langsung simak pada tulisan di bawah ini!
Apa Itu Motivation Letter?
Sebagaimana namanya, motivation letter atau surat motivasi harus memuat alasan atau motivasi kuat mengapa kita sebagai pendaftar memiliki keinginan untuk mendaftar di suatu universitas atau untuk mendapatkan sebuah beasiswa. Pada dasarnya, motif atau alasan tersebut didukung oleh penjelasan diri serta alasan mengapa kamu menginginkan diterima di universitas tersebut. Dalam tulisan, kamu harus dapat menjelaskan mengenai alasan kenapa kamu layak untuk menerima beasiswa. Selain itu, sampaikan juga pencapaian serta kelebihanmu yang dapat membuat tim seleksi terpukau. Kamu juga bisa menyampaikan apa yang akan kamu lakukan sekiranya diterima di program tersebut. Pada intinya, sampaikan mengenai diri sendiri dengan cara semenggugah mungkin dengan menyertakan keinginan yang kuat dan penuh antusiasme tinggi.
Perbedaan Motivation Letter dengan Surat Rekomendasi dan Personal Statement
Beberapa surat lain yang biasanya menjadi persyaratan untuk mendaftar beasiswa adalah surat rekomendasi dan personal statement atau terkadang disebut juga statement of purpose. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, surat motivasi menyampaikan motivasi kita sebagai pendaftar dan berisikan alasan mengapa ingin diterima di program yang diadakan.
Sementara itu, surat rekomendasi adalah rekomendasi yang diberikan oleh kampus atau dosen. Pada umumnya, mahasiswa dapat mengajukan surat rekomendasi lewat bagian akademik jurusan. Sampaikan keperluan surat rekomendasi untuk mendaftar beasiswa dan surat rekomendasi kemudian akan diproses.
Di sisi lain, personal statement pada dasarnya serupa dengan motivation letter. Keduanya berguna untuk menyaring kandidat, Bagaimanapun, terdapat fokus yang berbeda. Motivation letter umumnya lebih bersifat pribadi dan emosional. Struktur penulisan sendiri cenderung fleksibel. Sementara personal statement memiliki struktur yang lebih formal, dan menyampaikan hal-hal yang lebih bersifat profesional seperti tujuan akademik, pilihan program studi, penelitian, atau bidang pekerjaan, serta bagaimana pengalaman dan keterampilanmu mendukung pilihan studimu.
Fungsi Motivation Letter
Pada dasarnya, surat motivasi memiliki tujuan yang sederhana sebagai berikut:
- Meyakinkan recruiter atau tim seleksi. CV maupun portofolio saja tidak cukup, kamu juga harus dapat meyakinkan diri lewat tulisanmu.
- Memaparkan diri sebaik mungkin. Lewat tulisan, kepribadianmu pun dapat lebih terlihat. Tunjukkan bahwa dirimu menarik!
- Menunjukkan kesungguhan diri. Motivation letter yang ditulis dengan baik akan menunjukkan seberapa niat applier atau pendaftar.
Tips Menulis Motivation Letter
Berikut ini beberapa tips yang dapat kamu terapkan dalam menulis surat motivasi, beberapa di antaranya adalah:
- Perhatikan petunjuk yang diberikan oleh pemberi beasiswa atau universitas yang kamu lamar. Setiap aplikasi pendaftaran tentu memiliki pedomannya masing-masing.
- Kenali universitas atau program yang kamu daftar. Mengenali hal tersebut menunjukkan riset atau pengetahuanmu mengenai apa yang kamu inginkan.
- Ketahui apa yang ingin ditulis. Pecahlah tulisanmu jadi beberapa bagian seperti, pengenalan diri, pencapaian, motivasi dalam memilih, kelebihanmu, alasan kenapa kamu layak diterima, harapanmu, dan lain-lain.
- Tulis dengan gaya bahasamu sendiri. Motivation letter dapat menunjukkan kepribadianmu, oleh sebab itu, tuangkan tulisanmu dengan gaya bahasamu sendiri. Tentunya dengan tulisan yang rapi, sopan dan sesuai tata bahasa.
- Cantumkan kegiatan yang relevan dengan pilihanmu, Sampaikan apa saja yang telah kamu lakukan selama menjadi mahasiswa seperti kegiatan organisasi, lomba, kegiatan relawan, dan lain-lain.
- Tunjukkan antusiasme yang tinggi. Buat recruiter melihat bahwa kamu memiliki keinginan yang benar-benar tinggi.
- Jangan terlalu formal. Maksud dari jangan terlalu formal adalah bukan menggunakan bahasa slang atau ungkapan internet, melainkan gunakan tone kata atau diksi yang ringan dan menyenangkan, hindari pemakaian kata yang rumit dan berulang.
Gimana, nih, Sobat Ebiz, sudah tahu mengenai motivation letter, ‘kan? Oh, iya, pastikan juga tulisanmu rapi dan tanpa typo, ya! Gunakan juga font yang terbaca dengan jelas sepert TNR atau Arial. Semoga perjalananmu dalam mendapatkan beaasiswa impianmu tercapai. Kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @ebizmark.id untuk informasi menarik lainnya!