Tips dan Trik untuk Meningkatkan Peluang Mendapatkan Beasiswa
Bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah adalah sesuatu yang banyak orang ingin raih. Tapi tak sedikit juga yang harus merelakan impiannya itu karena terhalang ekonomi. Pendidikan tentunya membutuhkan biaya, dan beberapa diantaranya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk menunjang keterbatasan orang-orang yang memiliki impian pendidikan tinggi namun terhalang finansial, banyak yang menyediakan beasiswa. Baik dalam negeri maupun luar negeri. Walaupun informasi beasiswa sudah tersebar banyak, dibutuhkan juga tips dan trik agar bisa mendapatkan beasiswa agar tidak asal mendaftar. Lembaga beasiswa akan menilai kelayakan pelamar, seperti apa yang dimiliki pelamar sehingga pantas mendapatkan tunjangan beasiswa. Oleh karena itu, yuk, kita bahas cara mendapatkan beasiswa!
1. Perbanyak Cari Informasi
Banyaknya informasi mengenai beasiswa membuat calon pelamar kebingungan untuk memilih beasiswa apa. Di zaman yang serba digital ini, informasi mengenai beasiswa bisa diakses dengan mudah. Hanya dengan bermodalkan handphone dan kuota, puluhan informasi beasiswa akan muncul. Namun, calon pelamar harus meriset satu per satu beasiswa yang sesuai dengan kriteria dan kemampuan calon pelamar. Tapi tetap hati-hati dengan beasiswa bodong atau beasiswa tipu-tipu! Jangan salah, ada oknum yang memanfaatkan ini dengan melakukan penipuan. Oknum penipu akan memanfaatkan biaya pendaftaran di awal, kemudian tidak ada kabar lagi mengenai beasiswa tersebut. Walaupun begitu, tidak semua beasiswa yang memungut biaya pendaftaran itu penipu, ya! Jadi memang harus banyak-banyak riset dan mencari informasi. Cek juga informasi beasiswa dalam negeri dan 10 besiswa terpopuler.
2. Ketahui dan Pahami Lembaga Beasiswa yang Ingin Dicoba
Cara mendapatkan beasiswa lainnya adalah harus mengetahui lembaga beasiswa yang akan dicoba. Jangan sampai tidak tahu lembaga tersebut bergerak di bidang apa. Karena sebagian besar beasiswa ada sesi interview, maka calon pelamar harus menyiapkan dengan sebaik mungkin pertanyaan apa yang kira-kira diajukan. Besar kemungkinan ada pertanyaan mengenai lembaga beasiswa tersebut.
3. Jangan Menunda
Hati-hati dengan sifat yang satu ini. Akibat terlalu menunda-nunda, banyak yang akhirnya ketinggalan informasi dan pada akhirnya tidak jadi mendaftar karena sudah ditutup. Tidak apa-apa kalau calon pelamar masih bisa ikut di sesi selanjutnya. Namun jika kriteria beasiswa tersebut hanya untuk mahasiswa semester 5, misalnya, maka calon pelamar tidak bisa mendaftar di sesi selanjutnya. Sayang, kan? Jadi sangat penting untuk terus memperhatikan jadwal pendaftaran, apa saja yang harus disiapkan, dan apa saja syaratnya. Ini juga berlaku untuk beasiswa yang memiliki persyaratan harus melampirkan TOEFL. Dari jauh-jauh hari, calon pelamar harus mencari informasi tempat tes TOEFL yang tersedia karena hasil TOEFL tidak bisa sehari langsung tiba-tiba jadi. Kalau bisa, catatlah apa saja persyaratannya di atas kertas dan ceklis yang sudah ada atau sudah dilakukan. Dengan begitu, calon pelamar tidak kebingungan dan bolak-balik laman beasiswa untuk mengecek persyaratan apa saja yang sudah terpenuhi. Hindari juga menyiapkan berkas di H-1 atau bahkan di hari H penutupan! Lebih baik mengirimkan lebih awal daripada terburu-buru sehingga tidak maksimal, atau terburuknya, telat mengirimkan berkas.
4. Prioritaskan Kegiatan yang Relevan dengan Kriteria Beasiswa
Setiap beasiswa memiliki kriterianya masing-masing. Ada yang harus melampirkan TOEFL, nilai rapor, memiliki pengalaman organisasi, menguasai bahasa asing (biasanya untuk beasiswa luar negeri), dan lain-lain. Jadi ambillah pengalaman yang sesuai kriteria sebanyak-banyaknya. Misalnya, ada beasiswa A yang persyaratannya adalah minimal IPK 3,00 dan memiliki pengalaman organisasi. Maka dari jauh-jauh hari, calon pelamar harus memperhatikan nilai mata kuliah dan ikutilah organisasi. Tidak perlu banyak-banyak karena nanti bisa kelelahan. Sewajarnya saja, yang penting fokus dan menguasai serta bertanggungjawab terhadap jabatan di dalam organisasi tersebut.
5. Meminta Surat Rekomendasi
Tidak ada salahnya jika meminta rekomendasi ke dosen di jurusan, kampus, atau bahkan organisasi yang sedang kamu ikuti. Dengan adanya surat rekomendasi, lembaga penyedia beasiswa akan menilai bahwa kinerja calon pelamar diakui oleh pihak ketiga. Tapi bukan berarti kamu bisa memaksa. Jika ingin mendapatkan surat rekomendasi, pikirkanlah apa yang bisa kamu lakukan agar pihak ketiga mau memberikan surat rekomendasi. Kalau dosen, bisa dimulai dengan cara aktif di kelas atau pertahankan nilai-nilai akademik. Dengan begitu, dosen tidak akan sungkan untuk membuatkan surat rekomendasi karena hasil kinerja calon pelamar sudah terbukti ketika perkuliahan. Begitu juga dengan organisasi. Sebelum meminta surat rekomendasi ke sekretaris, calon pelamar harus terlihat aktif terlebih dahulu di dalam organisasi agar sekretaris juga akan menuliskan kontribusi apa saja yang sudah dilakukan dalam surat rekomendasi.
6. Perkaya CV dan Motivation Letter
CV merupakan latar belakang pendidikan, prestasi, kemampuan, dan segala yang berhubungan dengan pengalaman. Walaupun sudah mengikuti banyak organisasi, disarankan untuk memasukkan yang relevan saja dengan kriteria beasiswa. Perbanyak juga informasi cara membuat CV yang baik dan benar. Alangkah baiknya jika membuat akun LinkedIn. Di masa sekarang, LinkedIn merupakan media sosial yang sudah banyak dipakai untuk ‘memamerkan’ pengalaman serta prestasi pengguna. Hal ini akan menarik perhatian tim rekruter apabila pengalaman dan prestasi yang calon pelamar miliki dinilai kompeten. Selain CV, apabila persyaratan suatu beasiswa ada lampiran Motivation Letter, maka buatlah semenarik mungkin. Motivation Letter atau surat motivasi biasanya berisi narasi motivasi calon pelamar tertarik dengan beasiswa tersebut. Tuliskan juga tentang diri sendiri yang tidak ada di CV. Banyak contoh motivation letter yang tersebar di internet, seperti motivation letter untuk masuk ke Harvard University. Bisa lihat contohnya dari mereka, ya!
7. Latihan Interview/wawancara
Cara mendapatkan beasiswa tidak hanya fokus di pemberkasan, karena tahap interview atau wawancara akan dilaksanakan apabila lolos seleksi berkas. Walaupun merasa belum tentu akan ke tahap wawancara, tidak ada salahnya melakukan latihan. Teknik dasar yang sering orang-orang pakai adalah dengan cara latihan berbicara di depan cermin. Fungsi dari latihan ini adalah agar ketika berbicara bisa percaya diri dan tidak terlihat malu-malu. Hindari pembicaraan yang terputus-putus karena tim rekruter akan menilai bahwa pelamar tidak percaya diri atas jawabannya. Tapi jika semakin banyak berlatih, pasti akan semakin lihai. Bisa karena terbiasa. Jadi jangan ragu-ragu untuk memulai latihan, ya!
Itulah tips dan trik untuk meningkatkan peluang mendapatkan beasiswa. Tidak seratus persen berhasil, tidak akan rugi jika dilakukan, bukan? Tetap semangat dan jangan menyerah karena semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang setara.
Dapatkan juga informasi terkait beasiswa dan pendidikan di instagram @ebizmark.id
Pingback: Kejar Kesempatan Mendapatkan Beasiswa Pendidikan Indonesia