Apabila dosen pembimbing mengajukan pertanyaan seperti, “Apa keterbaruan penelitian Anda?”, “Apa perbedaan penelitian Anda dengan penelitian-penelitian sebelumnya?”, atau “Apakah Anda yakin penelitian ini penting dilakukan?”, maka hal tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menilai orisinalitas dan kontribusi penelitian Anda.
Bagi mahasiswa yang sedang berada pada tahap penyusunan tugas akhir, baik skripsi, tesis, maupun disertasi, pertanyaan mengenai keterbaruan penelitian hampir selalu menjadi fokus utama. Hal ini dikarenakan sebuah penelitian idealnya memiliki unsur kebaruan yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Keterbaruan penelitian dapat terwujud dalam bentuk pelengkap terhadap temuan-temuan sebelumnya yang belum sempurna, penyempurnaan atau perbaikan atas penelitian terdahulu yang memiliki keterbatasan, pengembangan konsep atau metode yang telah ada, maupun penciptaan gagasan atau percobaan yang benar-benar baru. Unsur kebaruan inilah yang sering disebut dengan istilah novelty penelitian.
Pengertian dan Fungsinya
Novelty penelitian adalah unsur keterbaruan agar penelitian terkait dianggap layak dilakukan dengan tujuan menghasilkan solusi untuk menjawab suatu permasalahan. Unsur keterbaruan ini dapat diartikan dari keseluruhan rangkaian penelitian seperti permasalahan/fenomena yang baru-baru terjadi, pendekatan/metode yang digunakan, variabel yang dipilih, hingga modifikasi instrumen penelitian.
Jika Anda berhasil mendefinisikan novelty penelitian, maka dapat dipastikan penelitian yang direncanakan akan berjalan lebih mudah dan sistematis. Meskipun bukan faktor utama, novelty penelitian menjadi salah satu penyebab mahasiswa sulit menyelesaikan tugas akhirnya dengan tepat waktu.
Novelty berperan sebagai otak yang mengirim ide-ide pergerakan ke seluruh tubuh. Seperti itulah pentingnya dan kedudukan novelty penelitian dalam suatu penelitian.
Nah sebelum lebih pusing mencari novelty, sebaiknya kita mengenal dulu jenis-jenisnya.
Baca juga: Cara Efektif Mencari Novelty pada Penelitian
Jenis-jenis Novelty Penelitian
Jenis-jenis novelty umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga. Tiga jenis ini bisa menjadi pilihan sesuai dengan kebutuhan peneliti. Jenis-jenis ini dikategorikan agar keterbatasan seperti kesenjangan, kekurangan, atau gap dari penelitian sebelumnya mampu diakomodasi dengan rencana penelitian yang akan kita lakukan.
Invention Novelty
Novelty tipe invention dikenal sebagai discovery atau temuan sesuatu yang baru dengan melakukan suatu perubahan secara mendasar. Perubahan mendasar ini biasanya dilakukan terhadap prinsip atau perubahan teori yang sudah ada sebelumnya. Tipe ini sering kali menjadi alasan mengapa penelitian kita memiliki kualitas yang baik, karena apa yang kita lakukan belum pernah ada yang serupa. Meskipun novelty tipe ini sangat dianjurkan, novelty invention ini menjadi yang tersulit karena peneliti perlu menjadi lebih independen dalam proses maupun struktur pengembangannya.
Improvement Novelty
Novelty tipe ini sifatnya pengembangan dengan tujuan melengkapi kekurangan yang menjadi keterbatasan penelitian terdahulu. Untuk menemukan novelty ini, kunci proses dari peneliti adalah membandingkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan. Tujuan membandingkan ini adalah melihat apa yang perlu dilakukan atau diperbaiki dari penelitian sebelumnya sehingga keterbaruan dari penelitian yang akan dilakukan menjadi utuh. Tipe ini juga dapat dilakukan dengan tujuan memperbaiki rangkaian praktek atau teori yang sudah ada sebelumnya.
Refutation Novelty
Novelty tipe ini bermakna sebagai pembuktian suatu temuan yang akan kita tuju bersifat kontras atau menolak prinsip lama dari suatu penelitian. Hal ini sering dipilih oleh peneliti untuk membuktikan teori atau praktek mana yang lebih cocok untuk dijadikan dasar analisis dalam suatu penelitian.
Cara Menemukan Novelty
Setelah mengetahui jenis-jenis penelitian yang akan dituju oleh peneliti, pertanyaan yang sering kali muncul adalah “bagaimana cara menemukannya?”.
Perlu diketahui bahwa novelty penelitian tidak dapat dideteksi langsung di awal-awal riset. Meskipun kita menganggap pemahaman kita sudah mumpuni di suatu bidang, belum ada jaminan novelty penelitian dapat langsung ditemukan. Apalagi untuk pemula yang baru saja belajar terkait penelitian dan bagaimana prosesnya.
Mengetahui cara menemukannya adalah hal utama yang perlu dijadikan dasaran. Statement ini benar adanya karena penelitian akan selalu melekat atau dipertanyakan keterbaruannya.
Kunci utama untuk menemukan novelty penelitian adalah melalui studi literatur atau review artikel. Peneliti perlu mempelajari dan membandingkan penelitian-penelitian terdahulu, terutama artikel terbitan lima tahun terakhir, agar permasalahan yang diangkat tetap relevan. Bagi peneliti pemula, review artikel sebaiknya dilakukan secara sistematis, dimulai dengan menentukan kata kunci, memahami judul dan abstrak. Selain itu, membaca bagian akhir pendahuluan, menelaah metode, kesimpulan, serta hasil dan pembahasan untuk mendeteksi keterbatasan maupun celah penelitian yang dapat dikembangkan.
Melalui studi literatur yang sistematis, rencana penelitian dapat terdefinisi dengan baik. Melalui studi literatur keterbaruan dari penelitian yang menjadi poin penting penelitian dapat ditemukan.
Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!