Dalam membuat sebuah karya ilmiah seperti skripsi, dapat dipastikan bahwa akan terdapat bagian identifikasi masalah. Hal tersebut karena setiap penelitian didasari atas permasalahan yang ditemukan oleh peneliti. Dengan demikian, mengidentifikasikan masalah menjadi sebuah hal yang krusial dalam menentukan arah penelitian. Dapat dikatakan bahwa mengidentifikasikan masalah merupakan cikal bakal lahirnya sebuah penelitian. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenainya.
Apa Itu Identifikasi Masalah?
Pada dasarnya, identifikasi masalah adalah sebuah proses dalam memahami dan mendeskripsikan masalah atau isu dalam sebuah penelitian. Perlu digarisbawahi bahwa masalah yang ditemukan haruslah penting dan relevan. Artinya, penelitian yang dilakukan dapat menjadi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan. Bagaimanapun, perlu diketahui perbedaan antara identifikasi masalah dan rumusan masalah.
Sejatinya, keduanya terkait antara satu sama lain dan juga serupa. Namun, identifikasi masalah berusaha mengungkapkan latar belakang yang menjelaskan masalah dalam sebuah pemahaman. Sementara itu, rumusan masalah merumuskan masalah tersebut ke dalam ruang lingkup yang terukur dan jelas dalam bentuk pertanyaan. Dengan demikian, terdapat fokus yang berbeda di mana identifikasi masalah berfokus pada pemahaman konteks fenomena yang akan diteliti sementara rumusan masalah menentukan barometer penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
Tujuan Identifikasi Masalah
Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, identifikasi masalah mendeskripsikan masalah yang ditemukan dalam fenomena yang ditemukan. Oleh karena itu, akan dideskripsikan serta dikenalkan masalah yang menjadi pokok utama sebuah penelitian. Identifikasi masalah sendiri dapat lahir dari minat seorang peneliti, atau gap yang ada dalam ilmu pengetahuan yang perlu diisi. Fenomena-fenomena keilmuan pun tentunya dapat menjadi sebuah studi yang dipelajari dan ditelaah dengan mengidentifikasikan masalahnya. Pada intinya, identifikasi masalah memberikan gambaran akan apa yang akan dibahas serta titik menarik yang perlu diungkapkan dalam sebuah kajian.
Cara Membuat Identifikasi Masalah
Ruslan dan Tedi (2023) mengungkapkan bahwa seorang peneliti harus melakukan hal-hal berikut sebelum mengidentifikasikan masalah:
- Memahami konsep, fakta, dan teori mengenai topik yang hendak dikaji.
- Menumbuhkan keingintahuan peneliti dalam bidang yang dikaji.
- Memperoleh pengetahuan terkait melalui jurnal, majalah, dan buku.
- Meyakini bahwa penelitian yang dilakukan akan membangun kemajuan dalam kehidupan.
Setelah itu, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengidentifikasikan masalah dalam penelitian, yaitu:
1. Mengumpulkan Literatur
Literatur atau kajian pustaka dapat bersumber dari penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Pada dasarnya, mengidentifikasikan masalah dapat didasari pada gap atau kesenjangan yang ada dalam ilmu pengetahuan. Selain itu, literatur yang ada juga dapat menjadi acuan untuk masalah-masalah yang bisa saja serupa dan telah diteliti sebelumnya.
2. Melakukan Diskusi
Diskusi dapat dilakukan dengan ahlinya, atau dengan dosen pembimbing apabila mengenai pengerjaan skripsi atau tesis. Selain menambah informasi dan wawasan, diskusi juga dapat melahirkan ide-ide baru yang lahir dari percakapan antara sesama yang memiliki minat yang sama.
3. Melakukan Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan bisa dalam bentuk observasi, baik secara formal maupun berdasarkan pengalaman pribadi. Masalah dalam sebuah fenomena atau peristiwa dapat dipahami melalui perspektif yang dirasakan secara pribadi. Hal tersebut nantinya dapat dikembangkan dan diketahui apakah relevan atau tidak untuk diangkat dalam konteks penelitian.
4. Memahami Konteks
Memahami konteks artinya berusaha memahami asal-muasal atau latar belakang terjadinya fenomena atau peristiwa yang ada. Konteks tersebut dapat berupa sejarah, trend, kondisi sosial, dan sebagainya. Pemahaman secara menyeluruh tersebut dapat membuat peneliti memahami kompleksitas sebuah fenomena dan menemukan permasalahan di dalamnya.
Contoh Identifikasi Masalah
Berikut ini beberapa perspektif sederhana dalam mengidentifikasikan masalah, beberapa di antaranya adalah:
- Konteks: Studi mengenai penggunaan smartphone dalam pembelajaran.
- Contoh: Siswa SD A seluruhnya memiliki smartphone dan namun hal tersebut masih kurang diintegrasikan ke dalam pembelajaran siswa.
- Konteks: Studi mengenai toleransi di sekolah
- Contoh: Sekolah X adalah sekolah yang memiliki banyak siswa multikultural, namun masih ditemukan aksi intoleran.
- Konteks: Studi higienitas warga di kelurahan Z.
- Contoh: Sekalipun hidup di tengah kota, warga kelurahan Z masih memiliki kebiasaan buang air sembarangan.
Sebagai catatan, rumusan masalah dari contoh identifikasi masalah tersebut dapat diubah ke dalam bentuk pertanyaan. Berikut tadi penjelasan mengenai identifikasi masalah. Semoga Sobat Ebiz dapat memahaminya dengan baik! Untuk kemudahan penelitian, kunjungi MyData! Untuk informasi menarik lainnya, kunjungi Ebizmark Blog dan ikuti Instagram @ebizmark.id!