fbpx

9 Strategi Menulis Buku Beserta Manfaatnya

Terdapat alasan khusus mengapa laman ini diawali dengan “Belajar Produktif Menulis Buku” dan “Penulis Buku yang konsisten”, tidak lain karena kami menyadari bahwa dalam rangkaian proses menulis pasti ada kondisi dimana kita akan “stuck” atau terhenti. Stuck ini sering jadi dilematis antara tetap menulis tapi kekurangan inspirasi atau rehat terlalu lama dapat benar-benar menghilangkan semangat untuk menulis atau out of date.


Sebagai awalan, kami akan membantu Anda menjawab beberapa pertanyaan utama yang pasti ditanyakan saat akan menulis buku:

  • Apa buku yang harus Anda tulis?
  • Darimana Anda harus memulai menulis suatu buku?
  • Bagaimana cara Anda menulis buku tersebut?
  • Berapa panjang/halaman yang dibutuhkan setiap bagian-bagiannya?
  • Bagaimana cara mengaitkan setiap bagiannya?

Penulis pada umumnya, terutama pemula secara alamiah akan merasa begitu semangat di awal-awal, bahkan kami yakin jika dalam beberapa hari pertama menulis akan sangat menggebu-gebu. Hal ini mungkin bisa dimaklumi jika volume atau bobot tulisan yang harus ditulis tidak terlalu berat. Namun jika menyangkut soal “buku”, tentu kondisi seperti ini atau jika Anda seorang pemula maka akan sangat kesulitan mencapai bab atau halaman terakhir.

Manfaat Menulis Buku

Saat ini karya buku juga sangat diperhitungkan. Mulai dari praktisi hingga yang terutama menjadi kewajiban yakni dalam dunia akademik. Sebagai praktisi memiliki karya buku di bidangnya dapat meningkatkan value atau personal branding yang menyatakan bahwa mereka adalah seseorang yang berpengalaman/ahli. Sedangkan di dunia akademik, menulis buku bisa menjadi karya yang dijadikan luaran penelitian, proyek mata kuliah, syarat kelulusan, hingga syarat kenaikan pangkat.

Strategi Menulis Buku

Oleh karena itu, menyadari hambatan dan peluang dari menulis buku perlu adanya upaya atau strategi-strategi yang perlu diperhatikan. Selain itu, kami selaku penyedia pelatihan berbagai karya ilmiah dan penulisan akademik maka kami akan fokus mengarahkan Anda bagaimana menulis buku akademik yang efektif. Berikut tips atau strategi yang bisa mulai Anda terapkan sebelum benar-benar memulai proyek penulisan buku akademik Anda.

1. Tentukan topik atau tema buku

Penentuan topik atau tema dengan spesifikasi tertentu dapat menyelamatkan Anda dari meluasnya bahan tulisan yang berpotensi menjadi hambatan.  Selain itu, jika topik terlalu luas maka buku yang Anda tulis akan kehilangan kekhasan isinya. Hal ini selain dapat menurunkan minat baca juga dapat meningkatkan potensi plagiarisme. Melalui pembatasan topik ini, kami yakin Anda akan mengulik dan memaparkan isi dengan spesifik serta sesuai dengan porsi kepakaran (keahlian) Anda. Mencari topik bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti kenali dulu major, latar belakang, pengalaman, bidang keahlian, menyesuaikan skema penelitian, atau hal-hal yang Anda memiliki ketertarikan di dalamnya.

2. Mengumpulkan informasi yang Relevan

Setelah Anda memilih topik buku yang akan ditulis, maka pastikan Anda mulai mengumpulkan informasi yang relevan (studi literasi). Hal ini diwajibkan agar Anda dapat melihat bagaimana topik yang ada pilih berkembang di luar jangkauan Anda sebelumnya. Selain itu kegiatan ini juga dapat menjadi petunjuk bagi Anda agar buku yang akan ditulis mampu menyesuaikan kebutuhan, menjadi pedoman penyelesaian suatu masalah, memberikan gambaran yang sesuai kondisi terkini, hingga mengetahui hal-hal yang perlu menjadi keterbaruan. Oleh karena itu, kami menyarankan cari informasi dengan menggunakan keyword sesuai topik, lalu coba telusuri 5-10 laman yang muncul pertama kali. Namun perlu diingat, proses ini perlu Anda batasi baik waktu atau jumlah pencariannya. Hal ini dikarenakan penulis akan sulit berpindah ke tahap selanjutnya atau mulai menulis draft karena merasa belum menemukan sumber yang sesuai.

3. Membuat outline tulisan

Tahapan ini adalah akar dari cikal-bakal karya buku Anda mulai dapat ditulis. Outline tulisan ini dapat Anda susun menyesuaikan dengan hasil literasi review yang sudah Anda baca. Outline ini bisa dibagi menjadi 3 bagian utama untuk membantu Anda fokus pada isi tulisan yaitu bagian pendahuluan, inti, dan penutup. Agar Anda tidak merasa jenuh atau kehabisan bahan saat awal-awal, fokuslah terlebih dahulu untuk menyusun outline intinya. Pada outline inti kami menyarankan fokus dari bagian umum terlebih dahulu hingga terdiri dari bagian-bagian sesinya secara khusus atau lebih spesifik. Kemudian pada bagian pendahuluan Anda dapat memberikan outline berupa apersepsi atau ide pokok yang sifatnya umum untuk memancing pembaca meneruskan bacaannya. Sedangkan pada bagian penutup Anda dapat mengisinya sebagai outline kesimpulan dari isi buku.


Jika Anda sudah berhasil membagi outline menjadi tiga bagian utama, selanjutnya adalah membagi outline untuk setiap chapernya. Chapter atau bab ini perlu Anda detailkan outlinennya agar memastikan konten buku Anda tidak keluar area atau out of content. Hal ini juga dapat dijadikan dasar acuan agar Anda dapat memastikan keterkaitan antara bab pertama dan bab selanjutnya. Dalah satu buku jumlah bab menyesuaikan kebutuhan materi, tidak ada batasan khusus terkait jumlah chapter. Anda dapat membuat banyak chapter/bab asalkan sesuai dengan kebutuhan pemenuhan materi sekaligus mempertimbangkan waktu yang Anda miliki untuk menyelesaikan buku itu.


Untuk memudahkan Anda coba perhatikan outline berikut sekaligus perhatian contoh judul maupun heading :


Judul Buku : KETAHANAN PARIWISATA

Outline Buku

  • Apersepsi/Pendahuluan: ini dapat dijelaskan secara umum mengapa suatu pariwisata perlu memerlukan ketahanan agar terus berkelanjutan. Lalu bisa dijelaskan aspek-aspek penting yang dibahas pada bagian selanjutnya sehingga pembaca akan tertarik untuk meneruskan proses bacaaannya.
  • Isi: pada bagian ini seperti yang dijelaskan usahakan bangun konsep secara umum terlebih dahulu yang kemudian diikuti spesifikasi materi yang dipisahkan dengan chapter/bab.

BAB 1 DEFINISI KETAHANAN PARIWISATA

  1. Pengertian Ketahanan dan Pariwisata
  2. Sejarah Pengembangan Teori Ketahanan Pariwisata
  3. …………………………

BAB 2 INDIKATOR KETAHANAN PARIWISATA

  1. Ketahanan Lingkungan
  2. Ketahanan Ekonomi
  3. Ketahanan Masyarakat
  4. Ketahanan Pengunjung
  5. …………………….

BAB 3 INDIKATOR PENILIAIAN KETAHANAN PARIWISATA

  1. Penilaian Risiko
  2. Manajemen Risiko
  3. Strategi Adaptasi
  4. ………………………

(*Note: buat kesimpulan disetiap akhir babnya agar pembaca dapat diarahkan untuk mengingat hal-hal penting sekaligus kaitkan sedikit dengan apa yang akan di bahas pada bab selanjutnya)

  • Penutupan : seperti yang dijelaskan bagian ini berisi kesimpulan umum yang mengacu pada isi materi. Kami sarankan tidak perlu terlalu banyak dan dibatasi hanya di sekitar 2-3 halaman.

4. Mulai Menulis Draft Buku

Rekomendasi dari kami adalah fokuskan pada bagian ini yakni mulai bab 1 dan bab selanjutnya. Banyak pemula yang membuang waktu untuk memilih membuat cover atau membuat pendahuluan yang sangat menarik namun kehilangan semangat untuk menulis isinya.

Jika Anda fokus mulai menulis draft pertama kami sarankan lakukan di pagi hari dengan meluangkan waktu 2-3 jam sebelum jam 10 pagi. Hal ini diketahui pada jam-jam produktif otak akan lebih mudah melakukan brainstorming. Namun untuk Anda yang memiliki kewajiban lain di pagi hari maka Anda dapat mengatur waktu sendiri dan usahakan setiap hari sediakan waktu untuk fokus menulis 2-3 jam tanpa distraksi sama sekali. Jika bisa lebih dari itu tentu bagus dan kami yakin Anda dapat segera menyelesaikan buku Anda karena kuncinya adalah konsistensi.

5. Mengembangkan Isi Paragraf

Dalam menulis tentu kita sesekali atau seringkali mengalami stuck. Terlepas dari berbagai faktor dalam menulis, sering kali kesulitannya adalah “apa yang harus aku tulis lagi setelah ini?”. Untuk mengatasi gangguan ini saat menyusun outline pastikan Anda menyusun main idea setiap paragrafnya. Main idea setiap paragraf ini tidak perlu terlalu baku dan dapat diganti saat proses penulisan. Kemudian untuk menghindari kejenuhan menulis atau membaca, batasi setiap kata dalam kalimat dan jumlah kalimat dalam paragraf. Tetap beracuan pada subjek, predikat objek dalam satu kalimat.  Sehingga idealnya dalam satu kalimat ada disekitar 5-6 kata. Kemudian dalam satu paragraf juga dibatasi dari ide pokok, kalimat pendukung, dan kesimpulan paragraf. Sehingga idealnya dalam satu paragraf berkisar 3-5 kalimat saja.

6. Memisahkan File Setiap Bab atau Chapternya

Kemampuan menulis kita sangat dipengaruhi dengan kemampuan kita untuk fokus membaca berbagai sumber tanpa distraksi. Hal ini yang kami khawatirkan jika Anda menyusun keseluruhan bab di 1 file saja. Kami khawatir Anda akan terdistaksi dengan keinginan untuk membaca kembali tulisan Anda, dan melihat sudah sejauh mana Anda menulis. Kegiatan ini dapat memecah konsentrasi untuk menulis bab selanjutnya. Tips ini mungkin bersifat subjektif, namun kami sangat menyarankan karena tidak ingin Anda merasa lelah dan jenuh membaca atau menulis di awal-awal atau bahkan belum sempat memulai bab selanjutnya. Namun jika Anda membaca kembali untuk memastikan keselarasan alus setiap chapternya tentu itu diperlukan.  Bahkan Anda juga dapat melakukannya dengan baik jika filenya terpisah.

7. Mengatur Timeline Menulis Buku

Jika diperhatikan dari beberapa sumber tahapan ini mungkin akan disarankan di baian awal, namun berbeda dengan kami. Kami menyarankan Anda menyusun timeline setelah Anda berhasil menyusun 1 bab/chapter. Hal ini bisa menjadi self reflection kira-kira dalam satu bab dengan beberapa sub-bab Anda memerlukan berapa lama dan mengenali berbagai gangguan yang berpotensi terjadi. Susun timeline dengan pengalaman tersebut, tentukan jam dan durasi yang akan Anda alokasikan untuk menulis. Kemudian Anda berkomitmen untuk mengikuti timeline tersebut hingga buku berhasil diselesaikan.

8. Pemilihan Sumber dan Media Dalam Buku

Pemilihan sumber kaitannya dengan seberapa baik Anda memilih referensi untuk mendukung penjelasan Anda dalam buku. Sebenarnya tidak ada ketentuan baku dalam hal ini, namun jika buku Anda kaitannya sebagai luaran akademik maka kami menyarankan dalam satu paragraf terdapat 2-3 referensi. Terutama jika buku Anda adalah luaran penelitian maka kajian akan penelitian sebelumnya perlu dipaparkan. Kemudian untuk penentuan gambar kami menyarankan gambar-gambar asli agar menambah nilai kualitas buku Anda. Kami beri contoh seperti buku-buku National Geographic atau buku bahan ajar tematik di bidang-bidang terapan. Selain konten dan kualitas penelitan yang sangat komprehensif, sisi naturalis tidak dapat berupa foto-foto atau media lain menjadikan kualitas terbitan mereka sangat diakui.

9. Validasi Isi Buku

Dalam teori pengembangan, dalam hal ini buku/bahanajar/modul diketahui ada beberapa model yang dapat menjadi acuan. Salah satunya adalah proses validasi yang perlu Anda lakukan setelah Anda berhasil menulis buku. Validasi ini bisa dilakukan bersama orang-orang yang berpengalaman di bidangnya seperti dosen/praktisi yang ahli dibidangnya, validasi bahasa, hingga validasi media seperti gambar/gambar yang mungkin Anda gunakan. Proses validasi ini kami sarankan dilakukan 1-2 kali agar buku Anda benar-benar diakui kualitas dan kuantitasnya. Proses validasi jika Anda seorang ahli mungkin juga bisa langsung diwakili oleh editor atau reviewer dari tempat Anda akan menerbitkan buku Anda.


Setelah mengetahui 9 strategi menulis diatas, kalian wajib menarapkannya dan langsung action supaya bisa lebih menjadi pribadi yang jauh berkembang.

Jika kalian ingin belajar lebih dalam lagi mengenai penulisan buku, kalian bisa mengikuti kelas bootcamp penulisan buku yang ada di ebizmark.

Ikuti juga sosial ebizmark di Instagram @ebimzark.id atau LinkedIn ebizmark .

banner online course ebizmark

About The Author

7 thoughts on “9 Strategi Menulis Buku beserta Manfaat”

  1. Syaloom, sy sdh baca sangat bagus dan terstruktur, membuat saya semangat untuk segera menulis buku. Terima kasih banyak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Please enable JavaScript in your browser to complete this form.