Skripsi kualitatif merupakan jenis penelitian yang fokus pada analisis data deskriptif dan mendalam, salah satunya berasal dari wawancara. Data wawancara sering kali dianggap sebagai salah satu sumber informasi paling kaya dalam penelitian kualitatif karena memberikan wawasan langsung dari responden. Namun, mengolah data wawancara bukanlah hal yang mudah. Dalam artikel ini, kami akan membahas lima langkah penting yang harus Anda lakukan untuk mengolah data wawancara dalam skripsi kualitatif Anda.
1. Transkripsi Wawancara
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengolah data wawancara adalah transkripsi. Proses ini melibatkan penulisan kata-kata yang diucapkan oleh narasumber selama wawancara ke dalam bentuk teks. Transkripsi adalah dasar dari analisis data wawancara, karena teks ini akan menjadi bahan utama yang dianalisis. Berikut beberapa tips dalam melakukan transkripsi:
- Dengarkan Rekaman dengan Teliti: Pastikan Anda mendengarkan rekaman wawancara dengan seksama. Jika perlu, dengarkan beberapa kali untuk memastikan bahwa Anda tidak melewatkan kata-kata penting.
- Jaga Keaslian Data: Hindari mengubah kata-kata yang diucapkan oleh narasumber. Jangan mengubah atau menyederhanakan ungkapan yang ada, kecuali untuk memperbaiki kesalahan pengetikan.
- Gunakan Alat Bantu Transkripsi: Beberapa alat transkripsi otomatis seperti Otter.ai atau Descript bisa mempercepat proses ini, tetapi tetap pastikan untuk memeriksa ulang hasilnya untuk akurasi.
2. Koding Data Wawancara
Setelah data wawancara ditranskripsikan, langkah berikutnya adalah koding. Koding merupakan proses di mana Anda mengidentifikasi tema atau kategori dari teks wawancara yang relevan dengan tujuan penelitian. Koding ini membantu Anda menyusun data menjadi informasi yang lebih terstruktur. Berikut cara melakukan koding:
- Baca dan Pahami Transkrip: Bacalah hasil transkripsi secara keseluruhan. Pahami konteks dari setiap jawaban narasumber dan temukan pola atau tema yang muncul.
- Tandai dan Kategorikan Data: Tandai kata-kata, frasa, atau bagian-bagian teks yang relevan dengan penelitian Anda. Kelompokkan data yang serupa ke dalam kategori atau tema tertentu.
- Gunakan Software Koding: Program seperti NVivo, ATLAS.ti, atau MAXQDA dapat membantu Anda dalam mengorganisir data wawancara dan mempermudah proses koding.
3. Menyusun Tema dan Subtema
Setelah proses koding selesai, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tema utama dan subtema dalam data wawancara. Tema ini akan menjadi inti dari analisis Anda dan harus berhubungan langsung dengan pertanyaan penelitian Anda.
- Identifikasi Tema Utama: Temukan tema yang paling sering muncul dan paling relevan dengan tujuan penelitian Anda. Tema ini harus menggambarkan fenomena yang ingin Anda teliti.
- Buat Subtema yang Mendukung: Setelah menemukan tema utama, Anda dapat membuat subtema untuk menggali lebih dalam topik tertentu yang lebih spesifik. Subtema ini bisa berasal dari variasi pendapat atau topik tambahan yang muncul dalam wawancara.
- Konsistensi Tema: Pastikan tema dan subtema yang Anda pilih konsisten dengan kerangka teori dan tujuan penelitian Anda.
4. Analisis Data dan Interpretasi
Setelah data disusun dalam tema-tema, langkah berikutnya adalah melakukan analisis mendalam. Analisis data wawancara dalam skripsi kualitatif tidak hanya terbatas pada pengelompokan data, tetapi juga memerlukan interpretasi yang cermat. Anda perlu menghubungkan temuan data dengan teori atau literatur yang relevan.
- Hubungkan dengan Teori: Analisis data wawancara harus mengacu pada teori yang sudah ada. Misalnya, jika Anda meneliti perilaku konsumen, Anda perlu menghubungkan temuan Anda dengan teori perilaku konsumen yang relevan.
- Cari Pola dan Hubungan: Identifikasi pola atau hubungan antar tema yang mungkin muncul dalam wawancara. Apa yang menjadi kesamaan atau perbedaan dari sudut pandang narasumber?
- Interpretasikan Makna: Lakukan interpretasi yang lebih dalam mengenai makna dari setiap tema. Apa yang dapat Anda simpulkan dari pola-pola yang ada? Bagaimana temuan ini relevan dengan masalah penelitian Anda?
5. Menyusun Laporan Hasil Analisis
Langkah terakhir adalah menyusun laporan hasil analisis data wawancara. Laporan ini harus mencakup temuan-temuan utama yang diperoleh dari wawancara dan disajikan dengan jelas.
- Ringkas Hasil Temuan: Tulis hasil analisis Anda dengan cara yang mudah dipahami. Gunakan kutipan langsung dari wawancara untuk mendukung temuan Anda.
- Sajikan Dalam Format yang Terstruktur: Susun hasil analisis dalam format yang terstruktur sesuai dengan ketentuan skripsi Anda. Pastikan untuk mengaitkan hasil temuan dengan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang telah Anda tentukan sebelumnya.
- Simpulkan Temuan: Akhiri laporan dengan kesimpulan yang menggambarkan pemahaman Anda terhadap masalah yang diteliti berdasarkan hasil wawancara.
Mengolah data wawancara dalam skripsi kualitatif adalah proses yang membutuhkan ketelitian dan pendekatan yang sistematis, mulai dari transkripsi hingga analisis mendalam untuk menghasilkan temuan yang valid dan relevan. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat—seperti transkripsi yang akurat, koding data, penyusunan tema, analisis berdasarkan teori, hingga laporan yang terstruktur—Anda dapat menghasilkan hasil penelitian yang lebih terorganisir dan bermakna.
Butuh bantuan dalam mengolah data penelitian?
Konsultasikan pada ahlinya hanya dengan layanan konsultasi yang ditangani langsung oleh pakarnya. Anda juga dapat mengikuti kelas ekslusif seputar olah data dan Anda juga bisa baca artikel lainnya di Ebizmark Blog dan Instagram @ebizmark.id.