Tips Menemukan Research Gap dari Penelitian Terdahulu

Tips Menemukan Research Gap dari Penelitian Terdahulu

Menemukan research gap merupakan langkah penting yang menentukan orisinalitas dan relevansi suatu penelitian. Tanpa identifikasi gap penelitian yang tepat, riset berisiko hanya mengulang apa yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga kontribusinya menjadi minim.

Apa itu Research Gap?

Research gap adalah kesenjangan pengetahuan atau area yang belum terjawab dalam literatur ilmiah yang ada. Kesenjangan ini bisa berupa topik yang belum diteliti, metode yang belum digunakan, atau hasil penelitian yang belum konsisten. Menemukan research gap sangat penting agar penelitian yang dilakukan memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Read More

Mengapa Penelitian Terdahulu Penting untuk Menemukan Research Gap?

Literatur atau penelitian terdahulu membantu peneliti memahami kondisi terkini dalam bidang yang digeluti. Dengan mempelajari studi sebelumnya, peneliti dapat melihat topik yang sudah dieksplorasi secara mendalam dan area yang masih minim perhatian. Analisis ini menjadi dasar untuk mengidentifikasi celah penelitian yang relevan dan bernilai.

Langkah-Langkah Menemukan Research Gap

1. Menganalisis Literatur yang Ada

Teliti artikel ilmiah dan identifikasi kekurangan, pertanyaan yang belum terjawab, atau temuan yang saling bertentangan. Proses ini membutuhkan pemetaan literatur agar terlihat pola topik yang sering dibahas dan yang jarang disentuh.

2. Meninjau Metodologi yang Digunakan

Perhatikan metode penelitian yang dipakai peneliti terdahulu. Sering kali, suatu topik hanya dikaji dengan pendekatan tertentu sehingga membuka peluang menggunakan metode baru yang lebih relevan atau komprehensif.

3. Memperhatikan Sumber Data yang Digunakan

Analisis sumber data dan populasi penelitian. Kesenjangan sering muncul ketika ada kelompok, wilayah, atau jenis data yang belum banyak diteliti.

4. Menilai Konsistensi Temuan

Bandingkan hasil dari berbagai penelitian terkait. Jika ditemukan inkonsistensi, hal tersebut dapat menjadi peluang untuk melakukan penelitian yang menguji faktor penyebab perbedaan hasil tersebut.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Novelty dan Research Gap

Menggunakan Review Literatur untuk Menemukan Gap

Systematic review, scoping review, dan narrative review memiliki peran berbeda dalam mengidentifikasi research gap. Systematic review fokus pada analisis terstruktur terhadap semua penelitian terkait, scoping review memetakan cakupan topik secara luas, sedangkan narrative review lebih bersifat deskriptif dan interpretatif. Ketiga pendekatan ini bisa membantu peneliti menemukan arah penelitian baru.

Menganalisis Tren Penelitian Terbaru

Menelusuri publikasi ilmiah terkini merupakan langkah penting untuk memahami arah perkembangan suatu bidang kajian. Dengan memantau jurnal, prosiding konferensi, dan laporan penelitian terbaru, peneliti dapat mengidentifikasi topik-topik yang sedang mendapat perhatian besar, pendekatan metodologis yang mulai populer, serta isu-isu yang mulai ditinggalkan

Contoh Praktis Menemukan Research Gap

Misalnya, pada bidang pendidikan digital, banyak penelitian fokus pada efektivitas pembelajaran daring di tingkat universitas. Namun, masih sedikit yang meneliti dampaknya pada pendidikan vokasi di daerah terpencil. Identifikasi ini menunjukkan adanya peluang penelitian yang relevan dan bermanfaat.

Menemukan research gap bukan sekadar langkah awal penelitian, melainkan fondasi yang menentukan nilai dan kontribusi ilmiah sebuah studi. Identifikasi research gap melalui analisis literatur, peninjauan metodologi, penilaian konsistensi temuan, serta pemantauan tren penelitian memastikan riset yang dilakukan memiliki kualitas tinggi dan orisinalitas tersendiri.

Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!

Related posts