Sebuah penelitian didukung oleh data dan fakta. Data tersebut diperoleh melalui responden. Dengan demikian, responden adalah bagian penting dalam sebuah penelitian karena menjadi sumber data yang menyokongnya. Mari pelajari lebih lanjut mengenai pengertian responden serta pemilihan dan syarat yang perlu dipenuhi responden. Simak seluruhnya di bawah ini, ya!
Pengertian Responden
Merujuk dari KBBI, responden memiliki arti penjawab (atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian). Kata responden sendiri erat dengan kata “respons” yang memiliki definisi menurut KBBI sebagai tanggapan; reaksi; jawaban. Oleh karena itu, responden dapat dipahami sebagai seseorang yang memberikan tanggapan, reaksi, atau jawaban terhadap pertanyaan dalam sebuah penelitian.
Dengan demikian, responden adalah sumber data yang menunjang penelitian lewat respons yang mereka berikan terhadap pertanyaan yang diajukan. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut adalah beberapa pengertian responden menurut para ahli:
- Amirin (1989) mendefinisikan responden adalah subjek penelitian yang memiliki fungsi sebagai sumber data melalui tanggapan pertanyaan yang ditentukan peneliti.
- Neuman (2014) menjelaskan bahwa responden adalah individu yang menyajikan data penelitian melalui berbagai cara pengumpulan data sepert survei, wawancara, atau metode lainnya.
- Kerlinger (2006) mengartikan responden sebagai subjek atau individu yang memberikan respons atau tanggapan terhadap instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.
Istilah responden sendiri kerap kali disebut “partisipan” untuk lebih menekankan unsur kolabatif dalam penelitian. Dengan demikian, individu tersebut tidak hanya bersifat pasif dan merespons saja, melainkan menjadi mitra penelitian. Selain itu, terdapat juga istilah “informan” yang serupa dengan responden dan umumnya digunakan dalam penelitian kualitatif.
Syarat Responden
Dalam memilih responden, peneliti harus dapat menentukannya dengan baik. Salah satunya dengan memerhatikan syarat atau kriteria responden yang baik. Berikut ini adalah beberapa syarat atau kriteria responden, yaitu:
Responden Penelitian Kualitatif
- Jujur.
- Berintegritas.
- Taat aturan.
- Aktif dan responsif.
- Tidak menentang penelitian.
- Memahami topik penelitian.
Responden Penelitian Kuantitatif
- Objektif
- Tidak ambigu (menimbulkan banyak interpretasi).
- Representatif.
Pemilihan Responden
Memilih responden dalam penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarangan, tetapi perlu menggunakan metode sampling. Berikut ini dua teknik sampling yang dapat digunakan untuk menjangkau responden, yaitu:
Probability Sampling
Teknik probability sampling adalah metode atau pengambilan sampel dengan cara acak sehingga semua orang atau makhluk hidup di dalam populasi memiliki kemungkinan dijadikan sampel oleh peneliti. Jenis-jenis probablity sampling di antaranya adalah:
- Sampling acak.
- Sampling sistematik.
- Sampling berstata.
- Sampling klaster.
Non-Probablity Sampling
Teknik non-probability sampling merupakan pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama kepada anggota populasi, dan penentuannya tidaklah acak. Pengambilan sampel dari populasi bisa jadi karena kebetulan atau faktor penentu dari peneliti. Beberapa jenis non-probability sampling yaitu:
- Sampling kebetulan (convenience/accidental sampling).
- Sampling dengan kriteria tertentu (purposive sampling).
- Sampling kuota (quota sampling).
- Sampling jenuh (saturation sampling).
- Sampling bola salju(snowbal sampling).
Baca juga artikel berikut untuk mempelajari selengkapnya mengenai sampling: Probability Sampling dan Non-Probability Sampling: Apa Bedanya?
Metode Pengumpulan Data dari Responden
Metode pengumpulan data dikenal juga sebagai instrumen penelitian. Fungsinya adalah menentukan metode apa yang digunakan untuk mendapatkan data dari responden. Penentuan instrumen penelitian adalah hal yang penting karena menentukan jenis data yang diperoleh dari responden. Berikut ini adalah beberap metode pengumpulan data penelitian, yaitu:
- Survei dan Kuesioner: Survei dan kuesioner tidak mengharuskan peneliti dan responden bertemu secara langsung. Prosesnya dapat dilakukan secara daring atau online. Instrumen ini juga dapat digunakan baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.
- Wawancara: Wawancara menjadi sebuah instrumen yang lekat dalam penelitian kualitatif. Hal tersebut karena responden akan terlibat dialog bersama peneliti sehingga data yang dihasilkan berupa deskriptif.
- Observasi: Instrumen penelitian dalam bentuk observasi mengharuskan peneliti untuk mengamati perilaku individu atau kelompok. Peneliti sendiri dapat bersifat pengamat saja, namun juga dapat turut terlibat.
Etika terhadap Responden
Responden adalah bagian penting dalam sebuah penelitian. Dalam bekerja sama dengan responden, peneliti harus memerhatikan etika-etika penelitian. Hal tersebut dilakukan demi melindungi identitas dan privasi responden. Dengan melakukannya, peneliti menunjukkan rasa hormat dan bertanggung jawab atas keberlangsungan penelitian.
Etika penelitian tersebut dapat dapat diwujudkan dalam bentuk seperti berikut:
- Surat persetujuan: Penting untuk mendapatkan persetujuan peserta sehingga persetujuan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk tertulis.
- Perjanjian kerahasiaan: Perjanjian ini dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.
- Rencana prosedur penelitian: Peneliti dapat membuat terlebih dahulu rencana prosedur penelitian yang kemudian diinformasikan kepada peserta.
- Surat pernyataan: Peneliti dapat memberikan surat pernyataan terkait apa-apa saja yang hendak dilakukan dalam penelitian dan memastikan bahwa peneliti bertanggung jawab akan segala prosedur penelitian.
- Lembar informasi: Lembar informasi memuat segala hal yang perlu diketahui oleh peserta penelitian.
Pelajari selengkapnya mengenai etika penelitian pada artikel berikut: Etika Penelitian Wajib Dipatuhi Peneliti. Pelajari di Sini!
Contoh Responden
Berikut ini adalah beberapa contoh responden dalam beberapa penelitian.
- Penelitian mengenai pendidikan: Respondennya dapat terdiri dari guru, siswa, dan orang tua.
- Penelitian di bidang kesehatan: Respondennya adalah pasien, dokter dan tenaga medis, serta masyarakat umum.
- Penelitian mengenai lingkungan: Responden dapat berupa penduduk daerah setempat, aktivis lingkungan, dan ahli ekologi.
Berikut tadi adalah penjelasan mengenai responden dalam konteks penelitian. Semoga dapat bermanfaat, Sobat Ebiz!
Bingung soal penelitian? Ingin lebih efektif melakukan penelitian? Ada Ebizmark!
Ebizmark menghadirkan beragam pelatihan melalui kelas gratis dan bootcamp bagi para akademisi untuk meningkatkan skill penelitiannya. Daftar sekarang juga! Untuk dapatkan informasi menarik lainnya, kunjungi Ebizmark Blog dan Instagram @ebizmark.id!