Perbedaan Snowball Sampling dan Purposive Sampling, Apa saja?

Perbedaan Snowball Sampling dan Purposive Sampling, Apa saja?

Metode sampling memegang peran penting pada penelitian, terutama ketika peneliti tidak dapat menjangkau seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel bukan hanya menentukan kualitas data, tetapi juga berpengaruh terhadap validitas hasil penelitian. Dua metode non-probability sampling yang sering digunakan adalah snowball sampling dan purposive sampling. Keduanya sama-sama bertujuan memperoleh informasi secara lebih terarah, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda.

Apa Itu Snowball Sampling dan Purposive Sampling?

Snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan melalui rekomendasi atau rujukan dari responden sebelumnya. Ibarat bola salju yang menggelinding dan semakin membesar, metode ini memungkinkan jumlah sampel bertambah seiring peneliti memperoleh kontak baru dari responden awal. Teknik ini sering digunakan untuk meneliti populasi tersembunyi atau sulit dijangkau, seperti komunitas tertentu, kelompok minoritas, atau individu dengan karakteristik khusus.

Read More

Sementara itu, purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan atau kriteria tertentu yang telah ditetapkan peneliti. Sampel dipilih karena dianggap paling relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Misalnya, peneliti yang ingin meneliti gaya mengajar dosen bisa memilih narasumber dosen dengan pengalaman minimal lima tahun. Dengan begitu, data yang terkumpul lebih sesuai dengan tujuan penelitian.

Baca juga: Apa Itu Purposive Sampling? Definisi, Tujuan, dan Syaratnya

Perbedaan Snowball Sampling dan Purposive Sampling

Walaupun sama-sama termasuk non-probability sampling, terdapat sejumlah perbedaan mendasar antara snowball sampling dan purposive sampling:

1. Cara memperoleh sampel

  • Snowball sampling mengandalkan rujukan dari responden sebelumnya untuk menemukan partisipan baru.
  • Purposive sampling memilih responden berdasarkan pertimbangan tertentu yang relevan dengan penelitian.

2. Kondisi penggunaan

  • Snowball sampling banyak digunakan untuk populasi yang sulit diakses atau tidak memiliki data jelas.
  • Purposive sampling lebih sesuai digunakan ketika peneliti telah memiliki gambaran kriteria sampel yang diperlukan.

3. Jumlah sampel

  • Snowball sampling berpotensi menghasilkan jumlah sampel yang semakin besar seiring bertambahnya rekomendasi.
  • Purposive sampling biasanya lebih terbatas karena hanya individu yang sesuai kriteria yang dipilih.

4. Kelebihan dan keterbatasan

  • Snowball sampling efektif menjangkau populasi tersembunyi, tetapi berisiko menghasilkan bias karena jaringan responden cenderung homogen.
  • Purposive sampling memberikan data yang lebih fokus dan sesuai kebutuhan penelitian, namun tidak dapat digeneralisasi ke populasi luas.

Snowball sampling dan purposive sampling sama-sama memiliki keunggulan serta keterbatasan masing-masing. Snowball sampling unggul ketika peneliti meneliti kelompok yang sulit dijangkau sedangkan purposive sampling lebih tepat untuk penelitian yang membutuhkan sampel sesuai kriteria khusus. Pemilihan metode yang tepat sangat bergantung pada tujuan, populasi, serta keterbatasan penelitian.

Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!

Related posts