Latar Belakang Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, latar belakang memiliki peran penting untuk menggambarkan fenomena nyata di lapangan. Bagian ini tidak hanya berfungsi sebagai pengantar awal, melainkan juga alasan mengapa topik tersebut diteliti. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang berangkat dari teori dan angka, penelitian kualitatif justru dimulai dari pengalaman, observasi, dan makna di balik sebuah peristiwa.
Arah Berpikir Induktif dalam Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif, yaitu berangkat dari hal-hal yang bersifat khusus menuju kesimpulan secara umum. Dalam hal ini, peneliti mengamati fenomena secara langsung di lapangan, kemudian dari pengamatan tersebut dicari sebuah pola, makna, atau konsep yang akan dijadikan dasar teori.
Misalnya, seorang peneliti kesehatan yang mengamati ibu hamil di rumah sakit menemukan bahwa banyak di antara mereka banyak yang merasa cemas menjelang persalinan. Dari pengamatan tersebut, peneliti dapat mengembangkan topik mengenai pengalaman ibu hamil dalam menghadapi stres prenatal.
Dengan menggunakan arah berpikir induktif, latar belakang penelitian kualitatif akan dapat menonjolkan proses penemuan makna dari realitas sosial, bukan hanya sekedar membuktikan teori yang sudah ada.
Ciri-Ciri Latar Belakang Penelitian Kualitatif
Agar tulisan latar belakangmu dapat menggambarkan karakter kualitatif yang kuat, berikut adalah ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan:
- Berangkat dari fenomena nyata, artinya peneliti menuliskan latar belakang berdasarkan pengamatan, wawancara awal, atau pengalaman langsung di lapangan.
- Gaya penulisan naratif dan deskriptif, bahasa yang digunakan harus bersifat fleksibel dan dapat menggambarkan situasi secara alami, namun tetap menjaga kaidah ilmiah.
- Fokus pada makna bukan angka, artinya peneliti harus dapat menyoroti aspek perilaku, persepsi, dan mengalaman manusia, bukan data statistik.
- Diakhiri dengan perumusan masalah secara umum, maknanya adalah karena latar belakang kualitatif bersifat eksploratif, maka rumusan masalah biasanya masih bersifat luas dan terbuka untuk dikembangkan.
Contohnya, peneliti dapat memulai latar belakang dengan gambaran tentang ibu yang kesulitan beradaptasi setelah melahirkan, lalu menjelaskan bagaimana hal tersebut mencerminkan kebutuhan terhadap dukungan psikologis. Setelah itu, barulah diarahkan pada pertanyaan umum, seperti “Bagaimana pengalaman ibu pascamelahirkan dalam menghadapi perubahan emosional setelah melahirkan?”
Langkah-Langkah Menulis Latar Belakang Penelitian Kualitatif
Agar penyusunan latar belakang lebih terarah, berikut langkah-langkah yang dapat kamu ikuti:
1. Temukan Fenomena Lapangan
Langkah awal dari menulis latar belakang adalah kamu dapat melakukan observasi awal atau wawancara ringan untuk menemukan isu menarik. Pastikan juga fenomena yang dipilih relevan dengan bidang ilmu yang kamu tekuni.
2. Gambarkan Situasi Secara Naratif
Selanjutnya, tuliskanlah kondisi lapangan secara deskriptif. Gambaran ini akan membantu pembaca memahami konteks sosial, budaya, atau psikologis dari sebuah peristiwa yang kamu teliti.
3. Kaitkan dengan Literatur Pendukung
Meskipun kualitatif berangkat dari lapangan, tetap penting mengaitkan temuan awal dengan teori atau penelitian terdahulu agar latar belakangmu tetap kuat secara akademik.
4. Identifikasi Masalah Penelitian
Uraikan kesenjangan antara fenomena yang ditemukan dan teori yang sudah ada. Di sinilah akan muncul kebutuhan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
5. Akhiri dengan Rumusan Masalah Umum
Tuliskan rumusan masalah yang bersifat eksploratif dan terbuka, misalnya “Bagaimana makna pengalaman ibu nifas dalam menghadapi stres pascapersalinan?”
Kesalahan Umum dalam Penulisan Latar Belakang Kualitatif
Beberapa mahasiswa dalam menulis latar belakang terutama untuk penelitian kualitatif seringkali melakukan beberapa kesalahan kecil sebagai berikut:
- Terlalu banyak teori di bagian awal, padahal seharusnya dimulai dari fenomena atau fakta secara nyata.
- Menggunakan bahasa yang terlalu kaku dan seperti laporan statistik
- Tidak menjelaskan konteks sosial atau latar situasi secara jelas.
- Langsung menuliskan rumusan masalah tanpa membangun alur pemikiran yang logis.
Hindari kesalahan tersebut agar latar belakangmu tidak kehilangan ciri khas kualitatifnya.
Tips Agar Latar Belakangmu Menarik
Untuk membuat latar belakang penelitian kualitatif lebih hidup, berikut beberapa tips yang dapat kamu lakukan:
- Gunakan kutipan wawancara singkat atau hasil observasi sebagai pengantar.
- Ceritakan situasi dengan gaya naratif yang natural, seolah pembaca ikut hadir secara langsung di lapangan.
- Pastikan setiap paragraf memiliki alur berpikir yang logis, dari fenomena menuju identifikasi masalah.
- Akhiri bagian latar belakang dengan transisi halus menuju rumusan masalah.
Menulis latar belakang penelitian kualitatif bukan hanya sekedar menjelaskan topik, namun juga menuntut kemampuan untuk menceritakan realitas ilmiah. Melalui pendekatan induktif, peneliti akan diajak memahami makna di balik fenomena sosial secara lebih mendalam.
Dengan menulis latar belakang yang naratif, relevan, serta terstruktur, kamu dapat lebih menunjukan kemampuan berfikir reflektif sekaligus membangun dasar yang kuat bagi penelitian kualitatifmu.
Kamu tertarik dan ingin tahu lebih banyak tips seputar dunia pendidikan, penelitian, dan penulisan ilmiah? Yuk kunjungi laman Ebizmark.id dan dapatkan berbagai informasi seputar webinar, bootcamp, hingga workshop menarik yang dapat membantu kamu tampil lebih siap dan percaya diri dalam karir akademikmu!