Tidak semua data dapat diurutkan atau diukur secara numerik. Ada jenis data yang hanya berfungsi untuk mengelompokkan objek atau fenomena berdasarkan kategori tanpa menunjukkan urutan atau nilai kuantitatif. Jenis data ini dikenal sebagai data nominal dan kerap digunakan dalam berbagai jenis penelitian, terutama yang melibatkan karakteristik sosial, budaya, dan psikologis.
Penggunaan data nominal membantu peneliti memahami karakteristik populasi berdasarkan atribut tertentu. Walau terlihat sederhana, jenis data ini memiliki peran penting dalam proses pengolahan dan interpretasi informasi. Sebelum masuk ke fungsinya, penting memahami terlebih dahulu pengertian data nominal secara tepat.
Apa Itu Data Nominal?
Data nominal merupakan jenis data kategorik yang digunakan untuk mengklasifikasikan objek atau variabel ke dalam kelompok atau kategori yang berbeda tanpa memperhatikan urutan atau besarannya. Dengan kata lain, data nominal hanya berfungsi sebagai label identitas.
Sebagai contoh, kategori jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), warna favorit (merah, biru, hijau), atau status pernikahan (menikah, belum menikah, cerai) merupakan bentuk data nominal. Tidak ada urutan yang lebih tinggi atau lebih rendah di antara kategori-kategori tersebut karena semuanya bersifat setara.
Ciri khas dari data nominal adalah tidak dapat dilakukan operasi matematika seperti penjumlahan atau pengurangan. Kategori hanya dapat dibedakan, bukan dibandingkan secara numerik.
Fungsi Data Nominal dalam Penelitian
Data nominal memiliki fungsi penting sebagai dasar klasifikasi dalam penelitian. Fungsi utamanya adalah mengelompokkan informasi berdasarkan ciri-ciri atau atribut tertentu yang dimiliki oleh responden atau objek penelitian. Hal ini membantu dalam proses analisis awal, terutama saat menyusun distribusi frekuensi atau tabel tabulasi silang.
Selain itu, data nominal sering digunakan dalam analisis statistik non-parametrik, seperti uji chi-square, untuk melihat hubungan antarvariabel kategorik. Fungsi ini berguna dalam penelitian sosial, pemasaran, hingga psikologi, di mana karakteristik responden dibedakan berdasarkan kategori tertentu.
Dengan kata lain, meskipun tidak melibatkan angka atau pengukuran langsung, data nominal menjadi fondasi penting dalam pemetaan karakteristik data dan menyusun strategi analisis yang lebih mendalam.
Contoh Data Nominal
Penerapan data nominal sangat luas dan bisa ditemukan dalam berbagai bidang. Misalnya, dalam survei konsumen, responden bisa diminta untuk menyebutkan merek produk yang biasa digunakan seperti “Brand A”, “Brand B”, atau “Brand C”. Merek tersebut tidak memiliki urutan nilai, tetapi membantu mengelompokkan preferensi.
Contoh lainnya adalah penggunaan nama provinsi, jenis pekerjaan, atau agama dalam formulir data penduduk. Semua kategori ini digunakan untuk identifikasi dan pengelompokan, bukan untuk mengukur atau membandingkan secara numerik.
Selain itu, data nominal juga kerap muncul dalam penelitian kualitatif yang memerlukan klasifikasi berdasarkan pengalaman atau latar belakang partisipan.
Data nominal adalah jenis data kategorik yang digunakan untuk mengelompokkan objek berdasarkan label atau kategori tanpa menunjukkan urutan atau nilai kuantitatif. Jenis data ini memiliki fungsi penting dalam penelitian, terutama sebagai dasar klasifikasi, penyusunan distribusi data, dan analisis statistik non-parametrik. Contohnya meliputi kategori seperti jenis kelamin, warna, pekerjaan, atau merek. Meskipun tampak sederhana, data nominal merupakan bagian krusial dalam proses analisis yang valid dan sistematis.
Dapatkan lebih banyak artikel, tips penelitian, dan informasi menarik lainnya di Instagram @ebizmark.id. Jangan lewatkan pula berbagai Kelas Gratis mengenai penelitian yang bisa diikuti hanya di Ebizmark.id!